Beberapa Pura Hindu yang Bisa Dikunjungi Wisatawan

0 Comments

Pada abad 17 merupakan era penetrasi bagi kerajaan karang Asem ( Bali ) yang mengexpansi kekuasaan hingga menduduki pulau Lombok bagian barat tanpa ada perlawanan Raja Anak Agung Ngurah Karang Asem mendirikan 4 kerajaan di Lombok yaitu : Singosari, Mataram, kerajaan Pagutan dan Pagesangan, yang merupakan kerajaan Hindu yang dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem.

Hingga kini wilayah kerajaan Pagutan dan Pagesangan merupakan wilayah kelurahan di kota Mataram adapun rentetan bukti sejarah berdirinya kerajaan Mataram yang berupa pura -pura Hindu yang berada di sekitar wilayah kota Mataram dan tidak jauh ke arah timur di kecamatan Narmada.

Lingsar dan Suranadi hingga kini penduduk Lombok juga merupakan pemeluk agama Hindu sekitar 15% sebagian besar bermukim di kota Cakranegara atau umumnya di wilayah Lombok Barat seperti kata slogan pariwisata daerah Lombok yaitu “di Bali tidak ada Lombok tapi di Lombok ada Bali” karena umat Hindu yang di Lombok juga melakukan hal yang sama seperti hal apa yang di lakukan di Bali.

Di Lombok juga ada acara pawai Ogoh-ogoh yang setiap tahun diadakan sebelum perayaan hari raya Nyepi, di sini semua lapisan masyarakat kota khususnya berbondong-bondong pada sore hari ke pusat kota Cakranegara untuk menyaksikan acara pawai Ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh menyerupai boneka besar yang terbuat dari bahan kertas dan bambu yang dibentuk sedemikian rupa dengan hasil yang menyentuh sebuah karya seni melambangkan kala atau hal buruk dalam kehidupan yang harus diarak sebelum dimusnahkan dengan cara dibakar atau di ditenggelamkan di Laut.

Bagian masyarakat Hindu di Lombok merupakan bagian masyarakat Lombok yang dalam keseharian mereka masih menggunakan bahasa bawaan dari Bali namun sebagian besar kakek buyut mereka lahir di Lombok hanya marga dan garis keturunan serta silsilah masih bisa di telusuri untuk mengetahui rentetan keluarga di Bali.

Hingga kini masyarakat Hindu di Lombok hidup rukun dan berdampingan baik dalam ikatan bisnis, perdagangan serta rekan kerja di kantor – pemerintahan hingga memiliki wakil – wakil di DPRD tapi lain hal dengan umat Hindu di kawasan Lombok Utara yang hingga kini juga berpopulasi besar yang keberadaannya pada saat exodus akibat meletusnya gunung Agung di Bali.

Meletus pada tahun 1964 yang menyembuhkan asap abu hingga ke pulau tetangga hingga ada sebagian masyarakat Bali yang bermukim di sekitar lereng gunung Agung  mengungsi menyeberang ke daratan Lombok Utara.

Related Posts