English

Selain di Bali di Lombok juga ada pantai Kuta, yang berlokasi di Lombok selatan, pantai ini sungguh pesonanya sangat mengagumkan bila dilihat dari ombak pantainya yang bergulung-gulung indah.

Dihiasi bukit bukit terjal yang terdapat di bibir pantai berpasir putih, dengan berbagai macam keunikan dari butir-butir pasirnya.

Pasir di pantai kuta mandalika

Ada yang berukuran kecil lembut dan halus, berukuran sedang, bahkan ada yang berukuran besar yang menyerupai butiran merica.

Pantai Kuta Lombok
Tampak pemandangan pantai Kuta, Lombok Tengah dilihat dari atas bukit. Pantai ini masuk dalam KEK Mandalika Resort. Ivan/Lombok Post

Jika nanti Anda datang ke Lombok dan sempat berkunjung ke sini, jangan heran ketika seorang anak kecil menawarkan Anda se-botol plastik kecil air mineral 600 ml yang diisi pasir putih.

Pasirnya mirip butiran merica, itu artinya setiap pengunjung yang datang ke tempat ini sering mengambil pasir untuk dijadikan souvenir.

Baca Juga: 5 Alasan Untuk Melihat Langsung Keindahan Pantai Kuta

Jika nanti sepulang dari berlibur di Lombok untuk ditunjukkan ke sanak famili saat mereka pulang ke tempat asalnya dan bercerita tentang keunikan pasir yang berada di pantai Kuta Lombok.

Pantai Kuta tempo dulu

Pantai Kuta dulu
Pantai Kuta dibentengi bukit-bukit cadas

Sebelumnya kawasan ini merupakan lahan yang sangat kering dan tidak terlalu banyak penduduk yang bermukim di tempat ini.

Karena lahan di sekitarnya hanya merupakan bukit-bukit cadas yang hanya saat-saat musim hujan baru akan kelihatan hijau.

Jenis tanaman yang bisa ditanam pada lahan yang terdapat di sekitar pantai Kuta berupa tanaman jagung dan kacang tanah pada celah-celah bukit yang cadas.

Hampir tidak terlihat adanya aliran air irigasi yang menuju ke daerah ini sehingga hanya sedikit saja lahan yang bisa ditanami oleh penduduk setempat dan lahan seperti ini tidak terlalu mendominasi.

Setelah Kuta Lombok menjadi destinasi pariwisata sejak tahun 1990  diiringi dengan banyaknya akomodasi penginapan berupa hotel, bungalo, home stay dan pondok yang berkembang di daerah ini termasuk usaha-usaha jenis lain yang bergerak dibidang pariwisata.

Pantai Kuta saat ini sudah tertata

Pantai Kuta dulu
Foto kenangan pantai kuta sebelum tertata seperti saat ini.

Pantai Kuta yang begitu indah kini sudah bukannya semakin berkembang karena dinodai oleh orang-orang setempat yang merasa memiliki wilayah.

Dengan seenaknya mendirikan bangunan-bangunan tempat berjualan yang sangat melanggar estetika keindahan pantai.

Tidak seperti sebelumnya pada saat para wisatawan melintas di pesisir pantai Kuta akan disuguhkan dengan pemandangan pantai yang indah dan mempesona.

Namun saat ini ketika menolehkan pandangan ke arah pantai justru yang tampak bangunan-bangunan liar yang tidak tertata bahkan ada yang terkesan kumuh.

Keberadaan mereka-mereka ini sungguh tidak bersahabat ketika aparat yang berwenang memperingati seakan tidak merasa bersalah justru terkesan dulu-duluan mengambil bagian kaplingan.

Saat ini keadaan tidak tertata dan banyak bangunan yang menutupi pantai sudah dibongkar, ditertibkan dan sudah tertata rapi

Tapi jangan berkecil hati untuk mengunjungi tempat ini karena tempat tempat yang kami maksudkan tersebut hanya sebagian kecil dari wilayah pantai Kuta.

Ilustrasi tulisan artikel di atas merepresentasikan keadaan yang lampau tapi kini pantai Kuta Lombok sudah merupakan kawasan pariwisata istimewa atau KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) yang berdaya saing akan mengimbangi pariwisata Bali.

Tulisan Mandalika
Bentuk perubahan terakhir atau saat ini.

Adapun perkembangan pantai Kuta saat ini sudah sangat pesat sekali sudah banyak hotel-hotel yang bermunculan di sepanjang pantai bahkan hotel-hotel yang lama kini sudah ikut berbenah menjadi lebih baik.

Banyak di antaranya yang sudah memperluas bangunannya, selain itu di pantai Kuta sudah dibangun tulisan banner sebagai tempat para pengunjung dari luar mengambil momen kunjungannya datang ke pantai Kuta atau istilah kerennya sekarang yaitu tempat Selfi yang bertuliskan dengan huruf balok besar ”THE MANDALIKA Kuta Lombok”.

Saat ini sudah turistik

Letter sebelumnya
Central Kuta Lombok

Jangan heran di tempat ini saat musim kunjungan akan di padati hingga antre untuk mengambil gambar di Lokasi ini.

Perkembangan selanjutnya tulisan sign ini sudah diubah lagi menjadi The MANDALIKA kami-pun belum tahu dengan alasan apa hingga sekarang menjadi The MANDALIKA.

Mungkin untuk lebih memperluas makna dari lokasi jika disebutkan Mandalika maka artinya akan dimaksudkan menjadi lebih luas termasuk Tanjung Aan dan pantai Seger.

Setelah direbahnya status zona wisata ini menjadi lebih khusus dengan kemasan menjadi KEK atau Kawasan Ekonomi Khusus yang melibatkan andil ITDC (Indonesia Tourism Developments Corporate)

Merancang objek wisata di resort Mandalika ini menjadi kelas internasional dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan Masif termasuk juga sedang dilaksanakan pembangunan Sirkuit Motto-GP untuk taraf internasional.

Proyek Kuta Mandalika
Tahap proses pemasangan paving block di pantai kuta

Adapun tempat tempat lain yang sebelumnya sudah di bangun terlebih dahulu oleh hotel Novotel dengan konsep Mandalika resort yang sudah menata jalan umum menuju masuk ke kawasan hotel dengan pekerasan yang cukup rapi dan tertata yang banyak dihiasi oleh ornamen batu alam dengan konsep monarki.

Kini banyak sudah yang ikut tertata dengan banyaknya persimpangan yang masih belum saya pahami seperti apa konsep rancangan yang akan penataan kawasan Mandalika resort ini.

Jalur masuk utama yang sebelumnya berada dekat dengan pasar seni kini bergeser ke arah timur dengan gerbang besar dengan dibuatnya pintu masuk dua jalur hingga lokasi ini menjadi lebih dekat menuju pantai Seger ke timur sedikit dan ke pantai Kuta dengan jarak yang sama.

Waspada

Asongan di pantai
Para pengasong yang akan mengusik anda saat bersantai di pantai Kuta.

Adapun hal – hal yang harus Anda waspadai saat berwisata di pantai Kuta yaitu Anda akan dikejar kejar oleh para pedagang pengasong yang bergerombol yang akan menawarkan barang jualan mereka.

Hal ini harus Anda maklum karena ini adalah bagian dari sisi kehidupan di pantai Kuta Lombok, tapi jangan heran mereka mereka ini sudah fasih berbahasa Inggris.

Sejak mereka kecil mereka hidup di lingkungan pariwisata yang berharap tumpuan hidupnya dari berjualan souvenir.

Biasanya para pengasong menjual gelang – gelang, baju kaos oblong (bertuliskan jargon pariwisata Lombok), ada kain yang menyerupai kain tenun Lombok.

Kenapa saya katakan demikian karena setahu saya kain tenun harganya cukup mahal di atas Rp 300,000 tapi kalau sampai harganya Rp 60,000 kemungkinan tidaklah ya.

Karena dilihat dari kasatmata juga kain akan tampak kelihatan tipis sementara kain tenun asli lebih cenderung terasa tebal dengan berat terasa bagaikan membawa kain basah.

Suhu udara sangat panas

Bersama wisatawan
Bersama dokter Dina dan keluarga

Selain itu saat siang hari udara di pantai Kuta sangat panas menyengat serta silau kalau tidak pakai kacamata hitam, tapi di sana sudah ada disediakan tempat berteduh ada beberapa gazebo dan di pinggir pantai juga ada pohon pohon kecil tempat Anda berteduh.

Bila terasa haus di sepanjang pantai banyak para pedagang yang menjual kelapa muda tapi tidak ada yang jual es campur ya, tapi jika nyari pedagang es campur mesti datang ke Cafe di pinggir pantai.

Perlu untuk diketahui saat ini pengelola pantai Kuta sedang gencar mencari dana jadi di setiap tempat berhenti mesti ada tukang parkir yang nodong memberikan karcis parkir.

Lumayan Rp 10.000 untuk mobil dan Rp 5.000 untuk sepeda motor di setiap tempat parkir.

Selain itu sekarang sudah dibangun fasilitas tempat toilet umum dan sedang dalam pengerjaan untuk membangun pos polisi pariwisata dan sekarang sudah berdiri mewah dengan fasilitas toilet yang cukup bersih di sebelahnya.

Pantai Kuta Lombok

Mandalika Resort

Pantai Kuta Lombok

pantai merese

English

Bukit Merese, arti kata Merese dalam bahasa sasak kata dasarnya adalah “meres (kb)” yang artinya : enak, mantap, nikmat, lezat.

Kata meres itu sendiri adalah bahasa suku Sasak bagian Lombok selatan karena  di Lombok mempunyai bagian-bagian pengucapan dalam penyebutan atau perbedaan kata dengan arti yang sama.

Di bagian Lombok lainnya menggunakan kata lain yaitu “maik.” berarti lokasi yang dimaksudkan ini tepat dinamakan “Merese (kt)” karena berada secara geografis di Lombok bagian selatan tepatnya sebelah timur pantai Kuta yang masuk dalam kawasan Mandalika resort.

Sisi Keindahan
Dasar pantai teluk Tanjung Aan terlihat bagaikan Blue Safir dari atas bukit Merese

Yang aneh dari lokasi ini adalah lokasi wisata yang sangat indah tapi seakan-akan baru dikenal, mengingat pantai Kuta, pantai Seger dan pantai tanjung Aan sudah jauh lebih populer.

Walaupun lokasi ini masih dalam lingkup “Mandalika Resort” jika Anda pernah ke Tanjung Aan letak lokasi ini sering kita lihat dari kejauhan.

Seperti apa bukit merese

Merupakan bukit cadas hijau yang mengapit teluk Tanjung Aan di bagian barat atau sisi kanan, ketika kita berada di tanjung Aan tapi kita tidak pernah ter-pikirkan bahwa di atas sana ada objek wisata yang sangat indah.

Bukit Merese Lombok
Sisi lain dari Bukit Merese

Sejak bertahun tahun Tanjung Aan dijadikan destinasi objek wisata oleh para travel agent baru-baru ini Bukit Merese menjadi sorotan para traveler alasannya kenapa tidak dari dulu ?

Mungkin para wisatawan yang ke Tanjung Aan adalah bagian dari destinasi kunjungan terakhir, jika guide ingin mengajak para pengunjung naik ke bukit akan banyak kehilangan waktu.

Sehingga tour tidak sesuai dengan schedule itinerary perjalanan yang sudah di tetapkan oleh travel agen karena harus tiba di hotel sekitar jam 5 sore.

Bukit Merese belum lama dikenal

Pohon yang sudah tiada
Ini adalah pohon yang paling fenomenal di bukit Merese dan satu satunya pohon di sini “Tapi sekarang sudah tidak ada lagi”

Mengapa baru-baru ini banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi ini ? Mungkin setelah era smart phone menjamur banyak orang orang datang ke sini untuk berlibur yang didahului oleh wisatawan dari sekitar an Lombok sendiri.

Lokasi ini sering diposting di Facebook, yang bikin banyak traveler jadi kepoh atau ingin tahu dan memburu lokasi ini.

Jadi menurut saya pribadi sejak kapan bukit Merese populer ? saya akan menjawab sejak menjamurnya orang-orang menggunakan smart phone.

Saya sendiri sudah sejak beberapa tahun sebelumnya mengunjungi tanjung Aan, baru-baru ini saya mengenal lokasi ini setelah 2 tahun memegang smart phone.

View dari atas bukit
Dari bukit Merese tampak pantai Seger dan bisa dibayangkan jika rumput ini hijau pada saat musim hujan

Semua pengunjung harus rela berjalan kaki menuju atas bukit Merese, karena untuk kendaraan roda 2 sepertinya tidak mungkin bisa melayani jalur ini.

Selain kemiringannya curam juga di badan jalan banyak bongkahan batu menonjol, bahkan ada beberapa bongkahan batu lepas. artinya secara kasat mata sangat tidak mungkin untuk dilalui sepeda motor.

Terkecuali bagi yang mau merusak sepeda motor mungkin ya atau bisa menggunakan motor dengan tipe tertentu yang khusus buat off road seperti sejenis “The trekker.

Mendaki bukit merese cukup melelahkan

Untuk pengunjung yang mengalami obesitas atau sudah lanjut usia tidak saya saran kan mengunjungi lokasi ini karena harus berjalan kaki ke atas bukit yang cukup tinggi.

Kira-kira 50 meter, selain itu tidak ada pepohonan kecuali satu di jalur yang ke arah kanan itu pun tidak terlalu rindang.

Teluk Tanjung Aan
Setelah sampai di atas bukit Merese kemudian lihat ke belakang teluk Tanjung Aan tampak indah sekali.

Sebelum sampai di atas bukit  sambil melihat ke arah belakang pengunjung sudah bisa melihat keindahan teluk Tanjung Aan dari atas bukit Merese.

Setelah tiba di atas punggung bukit Merese ada dua pilihan berjalan ke arah kanan atau ke arah kiri, yang pasti harus mengunjungi kedua-duanya biar lengkap mengenal bukit Merese.

Jadi jika kita ke arah kiri, pengunjung akan berada di atas bukit dengan view pemandangan pantai Seger dan pantai Kuta, di sebelah barat.

Jika Anda berjalan ke arah kiri, di atas bukit terdiri dari hamparan rumput yang sangat luas, sangat hijau dan subur tapi jika pada musim kemarau rumput-rumput ini akan terlihat kusam bahkan warnanya akan menjadi coklat jika lama sekali tidak pernah turun hujan.

Pantai Seger
Batu batu yang menonjol dari permukaan rumput cukup menghiasi lokasi

Lokasi ini masih dihiasi batu-batu cadas yang tampak natural menonjol bergerombol menghiasi rimbunan rumput tapi sayang tangan-tangan usil menodai dengan mencoret dan membuat tulisan di atas batu.

Di tengah Safana hijau ini ada satu-satunya pohon tempat Anda bisa berteduh namun sayang daunnya tidak terlalu rimbun buat berteduh menghindari teriknya panas matahari (sekarang sudah tidak ada).

Tempat berfoto yang fantastis

Sering sekali lokasi ini dijadikan background tempat orang-orang berfoto sebagai ciri khas lokasi bukit Merese dan yang pasti di lokasi ini Anda akan bebas dari kejaran para pedagang asongan.

Tapi ada anak anak yang lucu-lucu akan banyak membantu terutama untuk mengambil gambar buat Anda yang datang ke lokasi ini.

Mereka sangat menguasai gadget dan tau teknis fotografi, tapi alangkah senangnya mereka jika diberikan imbalan Rp 5,000 yah hitung-hitung beramallah ya.

Sisi lain di Bukit
Banyak sisi keindahan yang tersaji di sini jika kita sanggup naik lagi ke bukit arah kiri

Setelah puas menjelajah lokasi ini ke berbagai penjuru masih ada lokasi lagi yang saya maksudkan ke arah kiri tadi, memang cukup jauh untuk bertolak ke lokasi yang saya maksudkan sangat terlihat jalur menuju ke atas bukit sangat akan membuang energi.

Merupakan jalan setapak bekas pijakan kaki para pengunjung tapi jangan gentar Anda harus berjuang sedikit biar kunjungan Anda lengkap ke bukit Merese dan saya yakin nafas ngos-ngosan yang Anda keluarkan menuju bukit yang sebelah timur ini.

Pemandangan dari atas bukit

Akan terbayar kan dengan pemandangan eksotis teluk tanjung Aan yang begitu mempesona dengan bentuk lengkung yang dihiasi dengan pesisir pantai pasir putih yang panjang serta daratan yang terlihat hijau dengan rimbunan pohon-pohon kelapa yang tampak samar-samar dari kejauhan.

Savanna Bukit Merese
Bisa dibayangkan jika pada musim hujan rumput di tempat ini akan sangat hijau dan sangat indah

Begitu juga tanjung yang mengapit teluk tanjung Aan bagian sebelah timur namun tidak setinggi bukit Merese terlihat elok yang di ujungnya tampak pantai Batu Payung (sekarang sudah roboh) walaupun tidak terlihat terlalu jelas.

Sisi fisiknya masih tampak batu yang menjulang tinggi dari kejauhan yang di sebut Batu Bayung, tanjung pada bukit Merese yang masih merupakan bukit ini sangat panjang sekali.

Jadi bagi yang suka dengan fotografi bisa menjelajah bukit ini hingga sampai ujung dengan kontur semakin rendah saya yakin banyak sisi-sisi yang bagus untuk fotografi.

Pantai Tanjung Aan
Bukit Merese dari Tanjung Aan
Sunset di Bukit Merese
Sunset dari atas bukit Merese
Wisatawan
Di lokasi bukit Merese selalu bawaannya ceria