Air terjun Mangku Kodeq berlokasi di Kecamatan Sembalun desa Sajang yang berjarak 106 km dari kota Mataram melalui lintas kabupaten Lombok Utara atau-pun melalui lintas kabupaten Lombok tengah, kenapa begitu tepat sama-sama berjarak 106 km ? karena hal ini dengan sengaja saya pernah mengukurnya melalui Speed meter pada motor yang saya gunakan ternyata dengan melalui jalan utama (jalan provinsi) jalur ramai dengan Traffic yang padat lalu lintas dari kota Mataram.
Ke arah timur melalui Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur (Masbagik, Aik Mel, Wisata Lemor dan Pesugulan hingga sampai di kota kecamatan Sembalun) persis sampai di Gapura Selamat Datang di lokasi air terjun Mangku Sakti Speed meter menunjukkan 106 km.
Gerbang mangku Sakti dan mangku Kodeq jadi satu kemudian jika Anda melalui jalan utara (Mataram, Pusuk pass, Pemenang, Tanjung, Bayan dan berakhir di gerbang selama datang) Speed meter akan menunjukkan 106 km jika kurang yakin nanti bisa dicoba ya ?
Baca Juga: Air Terjun Mangku Sakti di Kecamatan Sembalun
Kenapa saya sebutkan Gapura air terjun Mangku Sakti ? Karena lokasi air terjun Mangku Kodeq masih satu gerbang dengan air terjun Mangku Sakti yang masih satu aliran dari luapan air danau Segara Anak yang berada pada kawah gunung Rinjani pada ketinggian 2.000 m dpl.
Aliran air dari luapan danau Segara Anak ini membentuk sungai kecil yang aliran airnya berujung pada muara laut pada sisi utara dari pulau Lombok dan membentuk beberapa air terjun yang cukup indah di antaranya air terjun : Penimbung, Mangku Sakti, Mangku Kodeq, Kuda Semberani, Mayung Putek, Madu dan air terjun Umar Maya.
Hingga akan ada lagi objek baru yang akan menyusul dari terusan air danau Segara Anak ini, warna airnya agak kekuningan warnanya karena ini efek dari lumpur belerang yang terbawa arus dari kawah gunung Rinjani, walaupun demikian sekilas air ini seperti warna air yang masih mendidih dari efek vulkanologi tapi ternyata airnya sangat dingin mungkin karena suhu dingin dari atas ketinggian mempengaruhi aliran air ini hingga menjadi cukup dingin.
Sempat saya tanyakan nama-nama air terjun yang tersebut di atas dengan seseorang setempat yang lahir dan besar tidak jauh dari lokasi rentetan air terjun ini, “pak Rody,”
Beliau juga seorang organizer pendakian gunung Rinjani saat itu kelihatan kebingungan saat saya tanyakan asal muasal pemberian nama air terjun dia atas, hanya menjawab sebenarnya nama-nama itu baru-baru ini diberikan dengan alasan-alasan atau filosofi masing-masing karena saat ini banyak sekali pengunjung yang datang ke lokasi namun bingung mau dikasi nama apa !
Saya kira pemberian nama Mangku Kodeq dan yang lainnya ini ada yang asal juga imbuhnya, karena setahu saya sebelum dikunjungi banyak orang tidak ada sebutan nama-nama seperti itu kata pak Rody.
Pak Rody sempat saling tanya dengan teman dekat kampungnya mas Robdy pemuda dari kampung Sajang sementara pak Rody berasal dari kampung Lelongken 2 km dari pintu gerbang kedua air terjun yaitu air terjun Mangku Sakti dan Mangku Kodeq.
Saat itu mereka berdua mengobrol di depan saya mengenai lokasi yang dimaksud, mereka bilang lokasi itu sudah pernah kita telusuri tapi mengenai nama yang di maksud itu, yang mana katanya ?
Sambil saling pandang antara ragu dan bingung, tapi apa pun itu ini adalah sebuah cerita yang baru terbentuk dari desa Sajang yang pernah saya tau sebelumnya sangat sepi dan jarang di lalui oleh kendaraan bermotor.
Lokasinya sangat terpencil jauh dari hingar bingar suasana keramaian kota rumah-rumah penduduk pun masih tampak tradisional hanya ada beberapa rumah berkonstruksi tembok selain itu 50% masih beratap ilalang, hampir semua penduduk berprofesi sebagai petani kebun karena lahan di lokasi ini terdiri dari banyak kebun kopi, cengkeh, kakao dan lain-lainnya.
Kita lupakan saja masalah asal-muasal nama-nama air terjun di atas, sekarang kita harus menuju air terjun Mangku Kodeq, kita langsung menuju gerbang masuk yang sudah terdapat Gapura dari pintu masuk ini-pun baru dibuat tahun 2015 kalau tidak salah, tapi kalau mau tau persis nanti tanya saja di kantor desa Sajang ya, tiket masuk Rp 10.000 / orang (sudah termasuk biaya parkir) tapi jika Anda orang warga asing atau bukan orang Indonesia tiket masuknya cukup fantastis Rp 150.000 / Orang karena lokasi yang kita tuju sudah masuk ke lingkup atau zona Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Sudah bisa saya duga asal nama dari air terjun ini, kata “Mangku” diambil dari kata Mangku Sakti yang bersebelahan dengannya dan kata “Kodeq” karena luncuran air terjun ini Kodeq (bahasa Sasak) atau kecil dalam bahasa nasional, luncuran air terjun Mangku Kodeq hanya setinggi kira-kira 3 meter saja dengan jumlah volume air sama dengan air terjun yang berada di atasnya yaitu Mangku Sakti.
Jarak antara Mangku Sakti dengan Mangku Kodeq kira-kira 300 meter saja jalan untuk menuju lokasi sangat jelas tapi ada beberapa belokan yang baru terbentuk karena merupakan akses kendaraan masuk ke perkebunan, jika musim kering jalanan akan sangat berdebu dan jika musim hujan akan banyak kubangan lumpur dan sangat tampak jelas puncak Rinjani jika cuaca cerah.
Jika Anda membawa sepeda motor Anda ke lokasi boleh-boleh saja jika tipe Trial tapi jika tipe Matic dan masih baru saya sarankan untuk menggunakan motor sewaan di pintu gerbang yang sudah siap rusak dengan harga sewa Rp 100.000 per unit karena jalanan yang akan kita lalui banyak medan tanjakan dan turunan yang berbatu lepas.
Juga banyak lubang-lubang yang tertutup tanah debu, tidak jarang motor-motor yang berlalu-lalang di sini mengalami kandas, sudah bisa dibayangkan kan ?
Lihat: Peta Lokasi Mangku Kodeq
Setelah tiba di lokasi tempat parkir Anda harus turun lagi melintasi lorong semak berbatu kira-kira Anda harus berjalan 10 menit hingga nanti akan bertemu di persimpangan jalan setapak yang ke kanan ke Mangku Kodek dan yang ke kiri ke Mangku Sakti, setelah sampai di tepi sungai kita turun ke air menuju Goa batu ke arah kiri, tinggi aliran air hanya setinggi dengkul rata-rata, setelah menikung sedikit ke kanan barulah terlihat luncuran Mangku Kodeq silahkan naik ke atas batu buat berpose yang artistik ya, jangan beranjak lebih jauh lagi mendekati luncuran ini himbauan karena putaran air cukup membahayakan jika anda kurang-kurang strong, hehehe…