Kuliner Kabupaten Lombok Barat

Sate Bulayak mengacu pada jenis lontong Penghidang nya yang tidak terbuat dari lapisan daun pisang, seperti pada umumnya. Jika seperti demikian orang Lombok juga memberinya nama lontong, tapi karena terbuat dari bahan daun aren yang dililit kira-kira berukuran seperti lilin maka diberi nama berbeda. Yaitu; Bulayak. Mengenai bahan daging sate nya sama seperti sate pada umumnya yang terbuat dari daging dan diberi bumbu cair setelah dibakar.

Lihat Juga: Kelezatan Sate Rembiga Perlu Dicoba, Buang Rasa Penasaran

Cara Menghidangkan Sate Bulayak

Sate Bulayak
Pedagang sate Bulayak di taman Narmada

Cara menghidangkannya mesti menggunakan dua tangan yaitu satu tangan memegang sate dan tangan yang satunya memegang Bulayak dengan cara dicocor-cocor.

Ada sedikit pergeseran konsep saat ini ada para pedagang yang menggunakan bahan daging ayam mungkin untuk menekan biaya karena daging sapi cukup mahal dibandingkan daging ayam, tentu hal ini harus dipertanyakan dulu sebelum membeli bahkan ada juga yang menggunakan jeroan atau usus sapi.

Daerah Asal Sate Bulayak

Jenis kuliner ini berasal dari daerah kecamatan Narmada kabupaten Lombok barat kira – kira 10 km ke arah timur kota Mataram tepatnya sering di jual di taman Narmada.

Banyak para pengunjung berwisata ke taman Narmada dan kuliner ini banyak yang menjajakan nya ada juga yang bergeser ke taman wisata hutan Sesaot atau di taman Suranadi.

Intinya tidak jauh dari daerah sekitar tapi yang lebih transparan saat ini sate Bulayak sudah jauh bergeser ke kota Mataram terutama di kawasan jalan Udayana.

Jalan Udayana, merupakan taman kota Mataram yang lebih sering digunakan untuk bersantai bagi warga kota Mataram, terutama pada malam Minggu jalur ini sangat ramai dikunjungi para muda mudi khususnya.

Baik itu terkadang yang datang dari kabupaten lainnya, banyak kendaraan sepeda motor parkir berjejer hingga jalur lalu lintas terasa terganggu.

khusus pada malam Jumat aktivitas ini ditutup oleh pemerintah kota Mataram karena Mataram dikenal sebagai kota ibadah tentu cara ini disiasati dengan cara pemadaman aliran listrik untuk para seluruh pedagang yang ada di jalan Udayana.