Mawi Beach

To illustrate the words Mawi beach is a beach that is no less beautiful than other beaches lined up along the coast of South Lombok which is carved by chunks of loose stones like neatly arranged in the corners of the cliff walls swept by the waves of Mawi beach, besides there are lots of loose stones with a stone-like size for stone foundations that scatter instead of white sand under the cliff while white sand is more friendly to mix with the waves.

The uniqueness of the Mawi coast is rocky like the river

On the other side from a distance there were still rocks like the collapsed temples which were constantly pushed towards the edge but the waves could not push it, only the waves were scattered scattered, the waves were seen overlapping pulling the beautiful Mawi beach with blue sea water really God’s creation is very beautiful, a gift that has been given to the island of Lombok.

Selong Belanak Beach, west of Mawi Beach and still one village

This beach is still neighboring the Selong Belanak beach in the west to the hill in the middle of the ocean in Selong Belanak panoramic area we can still see from Mawi beach, on the east there is Semeti panatai very close to only separated by cliffs that slash into the ocean, access between 3 The panatai can still be traveled by motorcycle, using a car can but I do not recommend because the terrain is very heavy especially after the terrain is hit by rain, the road will be very slippery until four-wheeled vehicles are often trapped and seen trying to get out of the field this is like an eel in the mud.

Semeti Beach, not far from Mawi beach, is only a range of 1 km to the left of the entrance with the same gate

Mawi Beach is not well known by local tourists due to lack of information and there are no travel agents who sell tour packages to this location only many foreign bloggers who like to surf write about this location until this location is no stranger to them especially from the main road to get to the location this is very transparent, it says things related to surfing or surfing, at the Mawi beach location there is no lodging accommodation that is built there is only a kind of woven bamboo walled stall selling just canned drinks and young coconut drinks on the beach location Caucasian guests (surfers) arrive from the direction of Kuta Lombok beach area.

Mawi Beach is confined to a small bay until the waves are not too hard to hit

To get to this location from the main road there is no road fault, there are only a few used asphalt roads but it has been destroyed because it uses a type of ordinary asphalt pavement, after entering about 500 meters there is a guard post for withdrawal of the entrance ticket after that be careful with this location if the dry season the road will be quite deep with a distance of 2 to 3 meters so if I use a motorcycle vehicle I suggest not to stand while driving it but keep it slowly and carefully.

The route to Mawi beach during the rainy season is still one lane with Semet beach

Then what if it comes during the rainy season to this location? I suggest not to go through this field. I have tried to enter the rainy season several times and it will make us feel stressed with the same regrets, but why at that time we were bringing local guests from Bandung. because it still uses the same route by visiting the Mawi beach this makes us want to force it to visit Semeti beach but in the end we are trapped into slippery mud to make the tourists we feel feel the pressure even one (her husband) helps drive the car because of the car it can’t speed only the rear wheel is spinning splashing mud.

Pantai Mawi

English

Untuk melukiskan dengan kata-kata Pantai Mawi adalah pantai yang tidak kalah indah dengan pantai lainnya yang berjejer di sepanjang pesisir pantai Lombok Selatan yang terukir oleh bongkahan batu-batu lepas.

Bagaikan tersusun rapi di pojok-pojok dinding tebing yang tersapu oleh ombak pantai Mawi, selain itu banyak berbatuan lepas dengan ukuran seperti batu untuk fondasi batu kali yang bertebaran menggantikan posisi pasir putih di bawah tebing sementara pasir putih lebih bersahabat bergaul dengan deburan ombak.

Pantai Semeti
Keunikan pantai Mawi ada bagian berbatuan seperti layaknya di sungai

Di sisi lain dari kejauhan masih terlihat bebatuan bagaikan batu-batu candi yang roboh yang secara terus-menerus terdorong ombak ke arah tepi namun ombak tak kuasa untuk mendorongnya, hanya gulungan ombak terlihat pecah berserakan.

Ombak pun terlihat bertumpang-tumpang menepi mengukir indahnya pantai Mawi dengan air laut yang berwarna biru sungguh ciptaan Tuhan sangat indah, sebuah anugerah yang telah diberikan untuk pulau Lombok.

Selong Belanak
Pantai Selong Belanak, sebelah barat pantai Mawi dan masih satu desa

Pantai ini masih bertetangga dengan pantai Selong Belanak di sebelah barat hingga bukit yang di tengah lautan di pantai Selong Belanak masih bisa kita lihat dari pantai Mawi.

Di sebelah timur ada pantai Semeti sangat dekat sekali hanya terpisahkan oleh tebing yang mencorok ke lautan.

Akses antara 3 pantai tersebut masih bisa di tempuh dengan kendaraan sepeda motor, menggunakan mobil juga bisa tapi tidak saya sarankan karena medannya sangat berat apalagi setelah medannya terkena guyuran air hujan maka jalan akan menjadi sangat licin sekali hingga kendaraan roda empat sering terjebak dan terlihat berusaha untuk keluar dari medan ini bagaikan belut di atas lumpur.

Batu tebing Semeti
Pantai Semeti tidak jauh dari pantai Mawi hanya kisaran 1 km sebelah kiri akses masuk dengan gerbang yang sama

Pantai Mawi tidak begitu dikenal oleh wisatawan lokal karena Kurangnya informasi dan tidak ada travel agen yang menjual paket tour ke lokasi ini hanya banyak blogger-blogger asing yang suka surfing menulis tentang lokasi ini hingga lokasi ini tidak asing bagi mereka apalagi dari jalan utama untuk menuju lokasi ini sangat transparan tertulis hal-hal yang berkaitan dengan surfing atau berselancar.

Di pantai Mawi belum ada akomodasi penginapan yang di bangun hanya ada semacam warung berdinding anyaman Bambu yang menjual sejenis minuman kaleng, jus dan minuman kelapa muda yang ada di lokasi pantai kebanyakan para tamu bule (surfer) berdatangan dari arah kawasan pantai Kuta Lombok.

Teluk pantai Semeti
Pantai Mawi terkurung di teluk yang kecil hingga ombak tidak terlalu keras menghempas

Untuk menuju lokasi ini dari jalan utama belum ada pekerasan jalan hanya ada beberapa jalan bekas aspal namun sudah hancur karena menggunakan jenis pekerasan aspal biasa, setelah masuk kira kira 500 meter ada pos penjagaan untuk penarikan tiket masuk.

Setelah itu harus berhati-hati dengan medan lokasi ini jika musim kering jalan akan bergelombang cukup dalam dengan jarak 2 sampai 3 meter sehingga jika menggunakan kendaraan sepeda motor saya saran kan untuk berdiri sambil mengendarainya tapi tetap pelan-pelan dan hati-hati ya.

Medan saat hujan
Jalur ke pantai Mawi saat musim hujan, masih satu jalur dengan pantai Semeti

Lalu bagaimana jika datang saat musim hujan ke lokasi ini ? saya saran kan jangan masuk melewati medan ini saya sudah beberapa kali mencoba masuk saat musim hujan sungguh sengsara dan akan membuat kita akan stress dengan penyesalan yang sama namun mengapa saat itu kami sedang membawa tamu lokal dari Bandung yang memang high light turnya adalah ingin mengunjungi pantai Semeti karena masih menggunakan jalur yang sama dengan mengunjungi pantai Mawi.

Hal ini membuat kami ingin memaksakan untuk mengunjungi pantai Semeti namun pada akhirnya kami terjebak masuk ke dalam lumpur yang licin hingga membuat wisatawan yang kami bawa merasa stress bahkan salah satu (suaminya) ikut membantu mendorong mobil karena mobil tidak bisa laju hanya roda belakang yang berputar-putar memercikkan lumpur.

Bangko-bangko

Bangko-Bangko merupakan pantai yang berada di Sekotong barat persisnya pada sebuah daratan di ujung barat bagian selatan yang menyerupai ekor atau kaki gurita pada pulau Lombok tempat ini sudah dikenal oleh orang orang asing yang suka bermain surfing.

Bila hendak mengunjungi lokasi ini dari kota Mataram berjarak 75 km lokasi ini masih berupa daratan pantai yang cukup kering memiliki kontur pantai yang penuh dengan berbatuan cadas dan terdiri dari berbatuan yang berbentuk bulat besar-besar pada bagian pantai yang terkena abrasi dari tempat ini pengunjung bisa melihat daratan pulau Bali dengan jarak yang paling dekat terutama pulau Nusa Penida.

Pantai Pemalikan Bangko-bangko

Sebenarnya Bangko-Bangko bukan tempat persis untuk bermain surfing hanya Bangko-Bangko lebih gampang untuk dikenal oleh orang banyak atau penyebutan Bangko-Bangko lebih populer untuk lokasi pantai tempat bermain surfing terutama bagi para bule bule yang suka dengan surfing yang sebenarnya lokasi bermain surfing itu di bagian sebelah Bangko-Bangko tidak jauh dari situ yaitu di pantai ”Pemalikan” yang kira-kira berjarak 2 km bila jalan berputar.

Perlu saya ingatkan di daerah ini jalan tidak pernah diperbaiki terdiri dari batu-batu lepas yang merupakan konstruksi dasar jalan raya yang tidak jadi dikerjakan atau di tunda pengerjaannya ini sudah berlangsung cukup lama hingga sekarang ada beberapa orang yang tinggal di tempat ini.

Sempat saya tanyakan kenapa sampai hal tersebut bisa terjadi seperti demikian menurut keterangannya disimpulkan karena area Bangko-Bangko merupakan tanah yang bersengketa antara pemda dan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan Bangko-Bangko.

Kasus saling klaim tentang kepemilikan lahan-lahan di daerah Bangko-Bangko karena pemda sendiri ingin mengembangkan daerah kawasan Bangko-Bangko dan Pemalikan untuk dijadikan daerah tujuan wisata namun masyarakat yang mengklaim lahan-lahan ini tidak mau menerima kompensasi pembayaran yang di anggap terlalu murah selain itu masyarakat sudah paham jika tanah sudah akan di bentuk untuk tujuan wisata akan menjadi sangat bernilai tinggi.

Beberapa kali pemda mencoba untuk menggunakan kekuatan Pol. PP tidak berhasil mengeluarkan solusi hanya berujung bentrok dengan aparat maka dari itu jalan yang menuju ke lokasi ini sangat tidak bersahabat karena pada bagian bagian tertentu ada beberapa tanjakan yang curam dan berbahaya terutama bila menggunakan sepeda motor karena tanjakan terdiri dari batu-batu lepas dan berlubang akibat gerusan aliran air hujan.

Bila Anda tiba di Pemalikan setelah melewati jalan yang rusak dan badan jalan terlihat sempit karena semak-semak melebar ke bahu jalan Anda akan menemukan gubuk gubuk yang juga merupakan restoran sederhana di sini Anda bisa membeli minuman kelapa muda tentu dengan harga yang cukup mahal karena sepertinya mereka mendatangkannya dari tempat yang agak jauh karena di sini tidak ada Tampak pohon kelapa.

Selain itu bisa juga Anda memesan makanan dengan menu pilihan yang sangat terbatas, sambil makan sambil menikmati gulungan ombak dan juga para bule-bule yang lagi main surfing tidak jarang di antara mereka yang punggungnya memar mengeluarkan darah, ada yang betisnya berdarah juga mungkin di pantai banyak karang, pantai ini tidak cukup panjang-panjang amat dan pasirnya hitam tapi tidak hitam pekat.