Desa di Lombok
Desa tradisional di Lombok dijadikan tempat objek wisata yang terletak di daerah daerah tertentu yang berlokasi terpisah di setiap kecamatan dan kabupaten tapi tidak berlaku untuk semua desa, hanya desa desa tertentu yang memiliki nila tradisional yang sangat kuat yang mencerminkan gaya hidup, Tradisi, kesenian dan kerajinan.
Para wisatawan yang datang ke pulau Lombok tidak semata ingin melihat panorama alam dan fasilitas hotel tempat menginap saja melainkan ingin mengenal betul secara kultur budaya Lombok itu seperti apa dan bagaimana gaya hidup keseharian orang orang lombok.
Termasuk bentuk rumah adat dan adat istiadat dalam kehidupan bermasyarakat termasuk juga kuliner khas Lombok itu mesti harus tau juga kan ?
Lombok yang merupakan suku Sasak yang memiliki bahasa daerah sama namun bervariasi dalam logat dari tempat tempat tertentu yaitu bahasa sasak yang ber-intonasi agak tinggi di bagian-bagian daerah tertentu, ber-intonasi datar, sedang dan yang pasti tidak ada intonasi lembut dalam bahasa sasak bukan berarti orang sasak kasar atau orang sasak itu tidak lembut.
Tapi yang saya maksudkan ciri khas bahasa sasak itu seperti demikian dalam keseharian seperti-halnya di tempat lain Suku sasak yang memiliki pulau yang lebih kecil dari pulau Bali ini memiliki kekayaan kearifan lokal yang unik suatu saat jika ke lombok bisa anda tanyakan ke guide mengenai apa saja yang untuk di lombok dalam hal ini tidak saya bahas karena sudah saya jelaskan di sesi lain.
Dalam bahasa sasak ada beberapa kata-kata istilah yang tidak sama penyebutan dan intonasi yang terkadang orang lombok bagian tertentu tidak saling mengerti arti dari pengucapan masing-masing sehingga sering terjadi walaupun sama-sama berasal dari Lombok atau orang suku sasak.
Terkadang mereka lebih baik menggunakan bahasa nasional karena lebih gampang berkomunikasi nya adapun desa tradisional yang dijadikan tempat objek wisata yaitu ; desa Bayan, desa Segenter, desa Duman, desa Banyumulek, desa Sukarara, Desa Rambitan, desa Sade, desa Ende Desa Akar-akar dan desa Sapit.