Pelabuhan haji atau lebih sering dieja Labuan Haji, berlokasi di pesisir pantai Lombok Timur bagian selatan adalah sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah kabupaten Lombok Timur hanya berjarak 12 km dari kota Selong yang merupakan pelabuhan barang yang dikelola oleh ASDP.
Sampai saat ini belum dioperasikan, pelabuhan ini digagas oleh bupati era Ali BD / Ali bin Dahlan yang sudah menelan biaya ratusan milyar namun sampai saat ini belum ada terlihat aktivitas produktif, hanya sering kita lihat banyak orang-orang beraktivitas memancing di dermaga ini.
Bagi siapa pun yang hendak mengunjungi pelabuhan ini dengan kendaraan sepeda motor roda dua harus berurusan dengan orang yang berjaga berseragam baju departemen perhubungan di pintu masuk dengan membayar tiket masuk hanya 2 ribu rupiah tapi jika menggunakan sepeda pancal petugas hanya mempersilakan masuk untuk sekedar bersantai.
Kenapa tempat ini disebut pelabuhan Haji karena dulu tempat ini difungsikan sebagai pelabuhan tempat pemberangkatan jamaah Haji pada era penjajahan Jepang dengan menggunakan kapal layar, waktu itu jamaah haji akan menghabiskan waktu sampai 3 bulan mengarungi lautan dan samudra.
Selain itu juga merupakan pelabuhan ekonomi yang dipelopori oleh pedagang cina dan Arab yang dulu sempat menjadikan kota Selong bergeliat tapi pada era pemberontakan Komunis di tahun 1963 warga etnis Cina menjadi sasaran pembantaian ada pun bukti sejarah keberadaan etnis Cina pada masa lalu berupa kuburan yang berjarak 500 meter dari Labuhan Haji.
Labuhan Haji dibangun atau dikembangkan sekarang sebagai sarana pendukung perekonomian untuk memasok barang-barang komoditi agar cepat didistribusikan ke kota-kota kecamatan yang berada di Lombok Timur, mengingat perkembangan penduduk yang semakin meledak di Lombok hingga dapat menimbulkan arus lalulintas yang padat pada jalan utama, untuk itu sangat perlu dibangun pelabuhan-pelabuhan agar bisa mengurangi aktivitas kendaraan besar pengangkut barang di jalan raya
Selain pelabuhan Ferry, di Lombok sudah ada beberapa pelabuhan yang dibangun, bahkan ada sedang di kerjakan juga, seperti-halnya untuk pelabuhan peti kemas sedang di bangun di desa Gili Mas yang masih bertetangga dengan pelabuhan Lembar, wacananya pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Indonesia Timur yang saat ini proyek pengerjaan pelabuhan ini dilaksanakan oleh PT. Pelindo