Pura Meru Lombok berlokasi di Kelurahan Cakra Barat, kecamatan Cakra, kodya Mataram berlokasi sangat dekat dengan pura Mayura hanya di seberang jalan arah selatan juga di samping barat pura Meru terdapat pasar Cakranegara.
Pura Meru Lombok dibangun pada tahun 1720 oleh I Gusti Anglurah Made Karangasem sebagai simbol persaudaraan antara kerajaan kerajaan kecil Karangasem Sasak dan untuk tempat beribadah bersama.
Lihat Juga: Sejarah Taman Narmada dan Pura di Dalamnya
Pura Meru didedikasi kan kepada 3 dewa yaitu Dewa Brahmana, Dewa Siwa dan dewa Wisnu sebagai wujud simbol dari 3 gunung yang dianggap suci oleh umat Hindu yaitu: gunung Agung di pulau Bali, gunung Rinjani di Lombok dan gunung Semeru di Jawa Timur.
Digambarkan pura Brahma milik gunung Agung yang beratap 9 dan pura Siwa memiliki gunung Rinjani yang beratapkan 11 dan pura Wisnu milik gunung Semeru hingga nama gunung Meru diambil dari kata Semeru.
Ke 3 pura tersebut memiliki arti warna pada pemberian warna kain pada acara pindahan di mana pura Brahma diselimuti warna kain merah yang artinya Api.
Pura Siwa diberi warna putih yang merupakan simbol air untuk menyucikan untuk abu setelah dikremasi sebelum dihanyutkan ke laut dan pura Wisnu akan diberi warna hitam yang berarti kegelapan sebagai simbol kehidupan setelah kematian.
Terlepas dari ciri dan makna di atas, Pura Meru yang berlokasi di kota kelahiran saya ini yaitu kota Mataram, bangunan ini sudah cukup lama menghiasi jalan utama dari kota Mataram menuju Lombok Timur.
Semenjak kecil bangunan ini sudah ada, umur saya sekarang sudah 47 tahun, terus umur pura Meru mungkin sudah ratusan tahun sejak berdirinya kerajaan Karang Asem di Lombok pada abad 17 hingga kini masih bisa kita lihat.
Pura ini dibuka untuk umum, siapa pun bisa berkunjung ke dalam halaman pura. Saya sendiri kalau masuk ke halaman pura ini gratis tanpa baya. Sudah 2 kali saya masuk ke halaman pura ini, tidak bayar karena saya kan guide wisata. he he …