Benang Kelambu

Benang Kelambu Waterfall is located in Central Lombok Regency, Batu Keliang Utara Sub district which is part of a waterfall that surrounds the southern slopes of Mount Rinjani if ​​you want to visit this place coming from the direction of Mataram city there are two choices through the Sayang-Sayang – Suranadi-Sesaot route and I left the Kekeru market.

I recommend this route in addition to the lack of traffic, it also offers many beautiful views of rice fields and gardens, but this path is further than the main route. Through the Mataram route – Narmada – Mantang the traffic is very crowded, besides that, some of the sights are blocked by shopping buildings.

Breathe fresh air under the Mosquito Net Yarn launch

Before Mantang there are 2 lanes turning right, namely the main route to Labuhan Lombok and a straight lane with a narrower road to Aik Bukak after approximately 7 km to the traditional market Tratak there is a hint to the left of the BENANG STOKEL well after entering 300 m you will presented with a view of the beautiful wide rice fields to penetrate the slopes of Mount Rinjani.

Here you can stop coming down from the vehicle to take photos all the way to the parking lot in the waterfall area. but before you will meet Lombok Rafting base camp in the middle of the rice field.

Arriving at the parking area, every visitor must come to the reservation office for registration and administration purposes and pay for the entrance ticket, there are optional packages involving local guides with the intention of empowering the local population.

Around the area there is a Benang Stokel Waterfall (10 minute on foot) and waterfall Benang Kelambu (30 minutes on foot) that is certain for the choice to the waterfall Yarn Mosquito Net will be more draining because you will walk across the cocoa, coffee, banana, Jack-fruit and Durian gardens which are very memorable when see very thick durian fruit.

Some stairs at the location of the waterfall will be a challenge for visitors

Before arriving at the location of waterfall you have to go down the very long steps up to the location of the Waterfall Yarn, there is little additional arrangement in the waterfall area because this water just flows into the cliff gap and the manager is now making a pool that can used for swimming.

Before the water is wasted for sure mountain water must be cold, so in this area it is not too wide if it is visited by 100 people it will be very crowded, after taking a bath as much as you want then you must be ready to sweat again to climb up the stairs.

The visitors are always subdued by these stairs

Until you reach the top you can take a break first while throwing away your men by drinking coffee that you can buy around the area while preparing energy to go back to the parking area.

If you came to use Ojek transport services, of course you just ride a motorbike and do not need to go to coffee. to the parking area. Another alternative to return to the location of the vehicle parking lot you can use the shortcut path through the garden that is connected to the waterfall of Stokel and what is certain is that it is not a motorbike track.

Especially when it will cross the trench before reaching the location of Benang Stokel waterfall, if it arrives at the location of the stockel thread that means you are close to the parking location.

From Gerbang Wisata To Benang Kelambu Waterfall 1 hour 4 minute (34 km)

“Bukit Bengkaung,” tidak terlalu banyak yang mengenalnya sekalipun masyarakat kota Mataram banyak yang tidak tahu, padahal bukit ini sangat Tampak jelas dari kota Mataram, bukit Bengkaung  hanya populer bagi segelintir orang saja.

Bahkan tampak jelas terlihat dari kota Mataram letaknya di desa Lembah sari, kecamatan Batulayar, kabupaten Lombok Barat. Lebih tepatnya lokasi ini disebut Bengkaung Pelolat. “Lolat artinya Licin, ya sebutan itu mere-presentasi kan keadaan lokasi ini jika saat musim hujan di lokasi ini sangat “Lolat” atau licin.

Lihat harga Tiket: Taman Langit

Tempat ini tidak memiliki akses yang memadai untuk mobil hingga hanya bisa sampai di kaki bukit, kemudian bisa dicapai dengan menggunakan sepeda motor namun harus hati-hati karena medan jalannya sangat mendaki dan badan jalan hanya berupa semen rabat yang lebarnya hanya 1 meter saja dan  bisa licin saat musim hujan tempat ini bisa diakses melalui desa Sandik  atau desa Batu Layar.

Jalan lama
Jalan rabat sempit dan menanjak dari arah desa Sandik hanya bisa dilalui kendaraan roda dua tapi kini sudah menjadi jalan aspal

Wacana ke depan kawasan bukit Bengkaung akan dikemas menjadi tujuan objek wisata alam karena dari atas bukit ini menawarkan panorama alam, melihat kota Mataram dari dari atas bukit dan melihat garis pantai beserta warna laut yang biru jika cuaca cerah.

Suasana ini sangat bisa kita nikmati jika kita melakukan kegiatan Hash atau soft trekking hingga nanti akan tembus di sisi barat bukit di wilayah dekat dengan kantor camat Batu Layar di sisi lain sebelum tiba di sisi barat akan kita jumpai banyak villa -villa mewah yang sudah lama di bangun.

“Seperti halnya: villa Image, villa Rara dan lainnya hingga turun di jalan raya  atau jalan utama Ampenan – Senggigi jika jalan sedikit ke kiri 50 meter persis depannya hotel Jayakarta dan ke kanan 100 meter depan nya toko Sasaku (toko Oleh-oleh)

Bengkaung Sebelum
Dari atas bukit Bengkaung para pesepeda MTB sering menunggu matahari terbenam di daratan pulau Bali

Tempat ini menyuguhkan pemandangan yang menawan dengan melihat arah ke bawah lereng ribuan rumah penduduk biasa tampak dari sini serta garis pantai yang meliputi kota Ampenan serta ex-bandara lama yaitu bandara Selaparang yang sekarang sudah dipindahkan ke Tanak Awu  Lombok Tengah dekat dengan kota Praya.

Selain itu ada beberapa pemandangan bukit dengan jurang yang sangat dalam dan tampak pohon-pohon kelapa berjejer di atas bukit, selain itu di lokasi ini banyak pohon durian tapi terdapat pada lembah, tidak terlihat dari jalan rabat ini, ada beberapa yang terlihat di bagian arah yang menuju ke jalur Batulayar.

Jika di jalan lintas Ampenan – Senggigi ada banyak penjual durian, yang pasti durian itu berasal dari Dusun Bengkaung atau dusun Seraye. Medan di dusun Bengkaung sangat disukai oleh klub sepeda MTB sekitar kota Mataram selai tanjakan yang tinggi medannya pun sangat menantang kondisi sepeda pun harus diperhitungkan terutama kondisi rem karena turunan sangat curam dan menantang.

Lihat Juga: Trip Sepeda Rute Ekstrem Bukit Dusun Bengkaung 15 km

Sebelum ada Taman Langit
Sisi lain yang tersembunyi di bukit Bengkaung

Rencana pengembangan lokasi ini menjadi tujuan wisata alam sudah bisa dibuktikan dengan pembuatan jalan aspal hingga hampir mendekati ketinggian bukit namun ini akan terus dilanjutkan hingga tembus ke jalan utama Ampenan – Senggigi selain itu disisi lain di ujung jalan yang satunya sudah selesai pengaspalan juga hingga kedua ujung jalan ini akan bertemu hanya pemda masih membutuhkan dana segar untuk melanjutkan proyek pengaspalan ini.

Puncak Bukit
Bukit Bengkaung sangat dekat dengan awan.

Sudah bisa dibayangkan jika semua ini terlaksana sesuai rencana akan sangat antusias masyarakat kota Mataram untuk mengunjungi lokasi ini terutama para pencinta olahraga sepeda MTB atau lainnya, termasuk juga pak gubernur kami Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang lebih akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang)

Sebagai penggagas proyek ini akan sangat mendukung agar segera ter realisasi secepatnya karena beliau sudah sangat sering melintasi lokasi ini dengan sepeda yang dimilikinya beserta rombongan pengawal dan rekanan sesama pencinta sepeda.

Pekerjaan Pengaspalan di Bengkaung
Proses pengerjaan jalan aspal di atas bukit Bengkaung, dari desa Sandik menuju jalur utama Ampenan – Senggigi

“Saat ini, bulan Juli 2018 saya mendapatkan informasi dari teman di grup WhatsApp bahwa di lokasi ini sedang ada proses pengerjaan jalan atau sedang pengeprasan tebing dan penimbunan badan jalan untuk diaspal. Artinya saya akan meluruskan keadaan sebelumnya menjadi keadaan yang sekarang.

Di mana sesuai apa yang sudah saya ulas di atas kini sudah berubah bahwasanya perencanaan pembuatan jalan aspal di atas bukit sedang berlangsung. Setelah meninjau ke lokasi, kini wajah Bengkaung akan segera berubah, di lokasi ada beberapa alat berat seperti Excavator, Vibrator dan Grader sedang beroperasi untuk pembuatan jalan aspal, yang pasti dum truk pengangkut material banyak yang berlalu-lalang saat ini.

Bukit Seraye
Masih satu jalur dengan Bengkaung Pelolat, lokasi ini disebut “Seraye”

Kontur jalan yang sebelumnya terjal dan tak teratur, naik turun dan sempit kini sedang dibentuk lebih bagus, lebih menekankan kepada kenyamanan berkendaraan tapi yang pasti sudah tidak asri lagi.

Karena setelah jalan aspal ini sudah bisa dioperasikan maka yang akan kita dengar banyak suara knalpot kendaraan roda empat dan yang pasti polusi, karena yang selalu saya dengung-kan di sini adalah tempat anti polusi yang sangat asri, dan kini sudah berubah.

Sebelumnya tempat ini sangat tenang dan damai tapi yang pasti nantinya akan menjadi sangat ramai kendaraan yang berlalu-lalang, di sisi lain ada yang diuntungkan dengan pembuatan jalan ini tapi bagi pese-peda MTB menganggap sudah bukan menjadi tempat idola lagi.

Bengkaung saat ini
Ini adalah wajah terakhir bukit Bengkaung pada tanggal 10 Oktober 2018, jalan aspal ini tembus dari desa Sandik hingga jalan utama Ampenan – Senggigi di desa Batu Layar.