
Wisata Monyet
Pusuk merupakan hutan lindung yang sangat sejuk yang tidak jauh dari kota Mataram hanya 15 km saja, terdapat gerbang perbatasan antara kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang dihuni oleh ribuan monyet -monyet manja.

Kenapa saya katakan begitu karena seperti itulah adanya karena monyet-monyet disini sangat menggantungkan hidupnya dari setiap orang yang melintas di area Pusuk. Tempat ini adalah spot untuk wisata monyet
Terutama sekali kepada wisatawan karena tempat ini sudah dijadikan objek tujuan wisata monyet, di mana setiap travel agen yang beroperasi di Lombok secara bergilir menumpahkan tamu-tamunya di sini.
Tapi tidak berlaku bagi semua tempat karena pada bagian ruas jalan 1 km ke utara dari puncak Pusuk wmonyetnya agak liar sering, mengancam kalau pengunjung terlalu lama melempar makanan dengan mengerang sambil memperlihatkan gigi taringnya.

Kata Pusuk diartikan puncak jalan menanjak oleh orang Lombok karena tempat ini berada pada ketinggian 600 m dpl yang ber iklim pegunungan sejuk dan rindang oleh pepohonan yang tinggi.
Dari lokasi Pusuk tempat wisata monyet ini Tampak lembah rimbun dan subur yang terlihat indah, juga Tampak terlihat tanjung pantai Sira. Di Pusuk lalulintas kendaraan sudah ramai, karena merupakan jalan penghubung lintas kabupaten Lombok Utara dengan kabupaten Lombok Barat dan kota Mataram.
Di sepanjang jalan yang berkelok – kelok dan konstruksi-nya bagus ini terdapat gubuk-gubuk secara terpisah yang merupakan tempat tongkrongan bagi yang hendak ingin istirahat sejenak untuk membeli minuman tuak manis atau air bahan pembuatan gula aren.
Juga kalau musim durian akan banyak tumpukan buah durian di atas meja yang siap dijual atau untuk makan di tempat bagi Anda dari bandara yang hendak menuju Gili Trawangan pasti akan melintasi jalur ini atau bisa lewat pesisir pantai Senggigi dan Malimbu tapi agak jauh.

Pada saat musim hujan jalur ini sangat sering terjadi longsor hingga material longsor menutup jalan hingga terjadi lalu lintas macet.
Juga sering terjadi pohon tumbang dan untuk itu perlu waspada pada saat melintasi jalur ini pada waktu musim hujan. Baru-baru ini bahu jalan sudah diberi pekerasan dengan cara dicor dengan semen beton.
Sebelumnya hanya diberi material pasir, tanah dan batu, kemudian digilas dengan alat berat tapi saat musim hujan hanyut terkikis aliran air, selain itu di setiap jurang sudah diberi besi guard rell atau besi penahan jika kemungkinan kendaraan terperosok ke jurang.
Pada malam hari ada lampu penerangan jalan yang bertenaga surya.