Aik Nyet Sesaot

Wisata Alam Dan Pemandian Hutan Sesaot (Aik Nyet)

0 Comments

Aik Nyet Sesaot

English

Aik Nyet Sesaot merupakan kawasan hutan lindung kira-kira 5 km ke arah utara taman Suranadi atau 25 km dari kota Mataram yang pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi oleh masyarakat Lombok untuk menikmati suasana hutan dan sumber air pegunungan yang dingin.

Suhu udara di sini dingin karena berlokasi di bawah kaki bukit yang bersebelahan dengan gunung Rinjani di kawasan ini terdapat beberapa rumah penduduk dan kebun rambutan yang sangat subur juga.

Terdapat kolam tempat memelihara iklan di dalam area wisata hutan Sesaot, terdapat gubuk-gubuk yang beratap terpal yang merupakan para pedagang minuman kaleng dan semacam roti.

Aik Nyet Sesaot
Lokasi pemandian alami Aik Nyet di desa Sesaot

Selain itu juga terdapat penjualan kuliner khas Lombok yaitu sate “Bulayak” yang merupakan panganan sate yang lontong nya dikemas seperti batangan lontong.

Tapi tidak kerucut dilapisi janur pohon aren sehingga tidak terlalu keras saat menganyam nya atau tidak seperti janur kelapa akan lebih keras saat di anyam karena lontong atau yang disebut Bulayak ini dipintal lebih kecil, karena masyarakat di sini masih se-aliran dengan masyarakat Narmada.

Aik Nyet Sesaot
Dina Rosedianan Backpacker Asia

Saat ini hutan Sesaot sudah semakin ramai pengunjung karena sudah banyak di renovasi dan secara spesifik di lokasi ini sudah dikemas menjadi taman wisata “Aik Nyet”

Artinya taman wisata Air Dingin yang baru di bangun dimulai sejak tahun 2015 oleh pemerintah kabupaten Lombok Barat, masyarakat kota Mataram pun berduyun-duyun datang menyambutnya.

Infrastruktur sudah ditata yang dulu sebelumnya mesti menyeberang sungai kecil tapi sekarang sudah dibangun jembatan ber-konstruksi beton dan diberi reeling pengaman jembatan ini hanya diperuntukkan bagi orang untuk melintas sementara sepeda motor tidak akan bisa ke lokasi ini karena lokasi ini berada di bawah tebing tapi tidak tinggi.

Selain itu infrastruktur yang sudah tersedia sudah banyak dibangun gazebo yang terbuat dari konstruksi beton di pinggir sungai yang berbatu yang dialiri air yang sangat bersih tapi warnanya sedikit keputihan, maklum air ini keluar dari celah-celah batu pegunungan.

Pemandian Umum Sesaot
Suasana di lokasi pemandian Taman Wisata Hutan tropis Aik Nyet

Nuansa lama sudah banyak berubah yang dulunya hanya merupakan kawasan hutan lindung tapi sekarang sudah banyak penduduk yang bermukim degan membebaskan puluhan hektar kawasan hutan.

Suhu udara-pun sudah tidak seperti dulu yang sebelumnya dingin sekarang sedikit panas, hanya di lokasi taman wisata Aik Nyet masih bertahan seperti dulu, juga sekarang pemberdayaan masyarakat setempat sudah ada dengan pengelolaan taman wisata Aik Nyet.

Masyarakat bisa berjualan kuliner di lokasi dan setiap kendaraan yang masuk harus parkir dan bayar Rp 2.000 / sepeda motor dan untuk mobil dikenakan biaya parkir Rp 5.000 tidak hanya kuliner Bulayak saja di sini ada sebagian yang menjual makanan ringan ringan, minuman kemasan, kopi lokal.

Pedagang banyak yang menjual hasil kebunnya terutama rambutan karena di lokasi ini sangat subur dengan rambutan, juga merupakan hasil buah hutan Sesaot yaitu durian, tapi untuk durian tidak saya unggul-kan di sini karena beberapa kali saya membelinya ternyata kurang manis dan tulangnya besar-besar.

Hutan Sesaot
Bagian dari wisata alam Aik Nyet

Setelah melihat perkembangannya terus-menerus melalui postingan di Facebook hutan Sesaot ternyata menyimpan banyak objek yang cantik untuk ditampilkan seperti-halnya ada beberapa luncuran air terjun yang tidak terlalu tinggi yang dihiasi oleh genangan air yang jernih di bawahnya tampak indah untuk fotografi.

Ada juga be-batuan besar yang dari atas air terjun sangat bagus untuk objek fotografi ke arah bawah air terjun, dan tidak jauh dari lokasi ini terdapat masjid yang menyerupai kelenteng Budha Cina yang di cat dengan warna karakter merah kontras yang disiapkan untuk tempat pengunjung bagi yang mau sholat.

Masjid Tiong Hoa
Musholla Ridwan Akbar berarsitektur Tiongkok di desa Pakuan sebelah timur desa Sesaot yang dibangun oleh H. Maliki seorang mualaf keturunan Tiong Hoa

Di lokasi ini sangat dominan wisatawan lokal yang dari kota berkunjung ke lokasi ini mereka bersukaria mandi bertelanjang dada sementara kaum perempuan mandi dengan berbusana tertutup ya.

Artinya mengenakan celana pendek dan baju kaos oblong karena ini corak dari masyarakat Lombok, bagi yang mandi dengan bikini belum pernah saya lihat, terdapat beberapa pancuran air di sekitar bagi yang hendak mengurut punggung dengan luncuran air.

Related Posts