Batu Payung
English
Batu Payung ? Mungkin tidak perlu kita harus perdebatkan asal kata nama ini karena sederhana saja dilihat dari kata Batu, yang pasti wujud dari objek yang dimaksudkan dan kata Payung mungkin sudah bisa kita sama-sama tebak.
Bentuk batu ini yang menjulang tinggi yang ter kikis bagian bawahnya atau dengan kata lain yang mengalami abrasi dalam jangka waktu yang cukup lama hingga bagian atas batu ini terlihat lebih besar daripada bagian bawah yang menyangga hingga disebut Batu Payung.
Walaupun sebenarnya tidak persis seperti payung tapi istilah ini lebih gampang digunakan untuk mereferensikan bentuk wujud dari batu ini, selain itu memang batu ini bisa kita gunakan berpayung atau berteduh jika matahari sangat terik.
Menurut pendapat saya kondisi batu ini sangat membahayakan, karena kemungkinan untuk patah sangat mungkin jika dilihat dari wujudnya yang semakin terkikis oleh air sehingga beban atas tidak mampu untuk ditopang lagi oleh bagian bongkol yang sekilas seperti wujud jamur ini.
Lokasi ini sebenarnya populer setelah muncul di iklan rokok yang mengambil lokasi shooting di Tanjung Aan yang menampilkan wujud batu yang tampak indah. Sekilas diambil dari kamera drown hingga sekarang tempat ini menjadi incaran para wisatawan domestik, mancanegara dan terutama pengunjung lokal atau asli orang Lombok.
Selain bisa mengakses jalur pesisir untuk menuju lokasi wujud batu payung ini dapat kita lihat juga dari atas bukit Merese atau dari atas bukit sebelah kanan atau sebelah barat yang tampak samar-samar tapi bentuknya masih bisa dikenali.
Selain itu juga bisa kita kunjungi dengan menyewa boat di teluk Tanjung Aan dengan sewa seharga Rp 250.000 untuk biaya pulang pergi dengan kapasitas sesuai isi boat yang bisa diperkirakan 10 orang.
Boat atau Perahu nya tidak terlalu besar sih dengan waktu tempuh 10 menit, tidak sulit untuk mendapatkan jasa ini bila Anda berkeliaran dan tampak asing di sekitar Tanjung Aan maka akan ada yang datang menawari jasa penyeberangan ke tempat lokasi Batu Payung.
Pantai ini terletak tidak terlalu jauh dari pantai Kuta sekitar 5 km ke arah timur menyusuri pantai dengan jalan aspal yang kondisinya kasar dan lebarnya hanya 3,5 meter dengan urutan melintasi pantai Seger, teluk Tanjung Aan. Pantai Batu payung tidak tampak dari jalan aspal karena lokasi batu momental tersebut berada di balik bukit cadas, untuk menuju jalur ini tidak ada tanda-tanda di berikan di pinggir jalan.
Untuk menuju lokasi ini hanya orang-orang sekitar yang bisa kita tanya namun sangat jarang ada orang setempat yang berkelebat, hanya ada ciri-ciri jalan bekas lindasan roda 4 yang memotong lahan kering yang menyerupai jalur menuju ke sebuah gubuk nelayan dan sesekali terdapat umbul-umbul promosi atau iklan hotel.
Di sinilah akan ada pemuda yang menyambut kedatangan Anda seraya sambil menyodorkan tiket parkir Rp 5,000 untuk satu sepeda motor dan Rp 10,000 untuk kendaraan roda 4, dari tempat parkir ini objek Batu Payung tidak tampak hanya kalau kita tanya tukang parkir cuman jawabannya sederhana dengan menunjuk arah pesisir pantai berbatuan dan bertebing cadas, seraya berkata “ke arah sana dekat kok cuman jalan 1,5km”
Untuk menuju lokasi Batu Payung perlu berhati-hati karena Anda akan melintasi berbatuan cadas yang licin karena pada saat-saat tertentu air pasang dan menyebabkan ada lumut di permukaan batu cadas, kira-kira setelah berjalan 10 menit Anda akan melihat Batu Payung seperti pada gambar.
Selain itu ada jalan alternatif menaiki bukit tapi nanti saat turun akan sedikit sulit harus berputar sedikit tapi ini alternatif lebih baik ketimbang harus membasahi kaki sambil terseret seret menghindari bagian yang licin dan harus hati hati juga karena ada bagian batu cadas yang tajam tergerus ombak.
Tidak ada tempat alternatif lain untuk tempat berteduh jika cuaca sangat terik terkecuali hanya pada bagian batu yang kita kunjungi ini, tidak ada yang istimewa di lokasi ini hanya jika untuk pengambilan gambar sangat terlihat unik karena jarang lho ada batu seperti itu tapi bagi saya wujud ini saya lebih tepat untuk menyebutnya baju cadas yang masih ada unsur tanah yang keras.
8 Replies to “Batu Payung Kini Sudah Runtuh Dan Hanya Tinggal Kenangan”
Comments are closed.
Salah satu yang keren di lombok ini
Masih banyak yang keren lainnya di Lombok mas Novian
bermafaat sekli artikelnya
Terimaksih Rani
wah indah sekali pantai nya
Masih banyak tempat-tempat yang indah di Lombok lainnya Firda
nice info, kalau wahana permainan airnya di sana ada apa aja ya?
Sepengetahuan saya belum ada sampai saat ini terkecuali di Gili Trawangan