Nasi Puyung

Nasi Puyung

Nasi Puyung atau lebih populer dengan sebut “nasi Mercon atau nasi Petasan” karena bumbu nya sangat pedas. Merupakan hidangan makan nasi pada umumnya, nasi nya diutamakan lebih pulen.

Kuliner Lombok Tengah ini dihidangkan dengan diberi lauk ayam kampung goreng, disuir-suir atau berupa potongan kecil-kecil berikut dengan tulang tulangnya.

Tulang ayam kampung asli yang ditumbuk tidak sampai halus dengan bentuk pecahan seujung jari kelingking, diberi Sarondeng, kedelai goreng, bumbu sambal pedas dan irisan sayur tumis kacang panjang.

Nasi Puyung dekat bandara
Hidangan nasi Puyung di RM. Cahaya di dekat bandara Lombok

Kenapa diberi nama nasi Puyung ? karena asal tercetus nya kuliner ini dari desa Puyung kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah atau lokasi desa ini persis berada di jalan utama kota Mataram menuju kota Praya Lombok tengah.

Dekat dengan desa Sukarara tempat lokasi kerajinan tenun terbesar di pulau Lombok, karena kerajinan tenun ini ada juga di kabupaten Lombok Timur di desa Pringgasela.

Di desa Puyung ada pedagang yang cukup populer untuk makanan khas Lombok Tengah ini, saya sebut saja Inaq Esun atau ibu Esun.

Ada warung di kampung di desa Puyung diberi nama warung “Inaq Esun” atau warung ibu Esun yang sangat mudah dicari apabila sampai di desa Puyung. Inak Esun sendiri sudah almarhumah, brand Ianaq Esun sangat populer untuk orang Lombok.

Lihat Juga: Hidangan Kuliner Lombok Timur, Nasi Rarang

Setelah era pariwisata, masakan tradisional sering kali dijadikan buruan untuk dicoba terutama untuk wisatawan lokal, hingga kuliner masakan ini sangat mewarnai di tempat tujuan-tujuan wisata.

Warung kuliner khas Lombok ini bisa kita dapatkan di dekat bandara Internasional Lombok persis di muka pintu gerbang saat kita keluar dari bandara yang bersebelahan dengan pom bensin, tapi sekarang sudah pindah ke arah utara 1 Km ke jalur menuju kota Mataram.

Kemasan Nasi Puyung
Bentuk kemasan nasi Puyung yang asli di desa Puyung. Rp 10.000

Umurnya warung tersebut cuma kurang dari 2 tahun kemungkinan karena masalah sengketa Lahan atau mungkin karena mengganggu lalulintas utama di depan pintu masuk bandara.

biasanya bagi wisatawan yang sudah tau informasi ini mereka tidak mau makan di dalam area bandara karena harga lebih mahal, setelah keluar dari area halaman bandara biasanya mereka meminta langsung kepada sopir untuk dihantar ke warung tersebut, sekalian juga biar tau namanya nasi Puyung.

Harga satu porsi sekitar Rp 17.000 – Rp 20.000 belum termasuk minuman, ada juga jenis masakan lainnya disediakan di luar konteks nasi  Puyung, seperti sup Bebalung dan lainnya untuk beberapa pilihan saja.

Walaupun terkenal dengan sebutan nasi mercon bukan berarti Anda akan dipaksakan untuk makan dengan masakan pedas, di warung nasi Puyung sambal nya tidak dicampur agar selera tingkat kepedasan nya bisa di sesuaikan oleh pengunjung warung.

Sambal nya dipisah, tinggal anda sendiri yang meracik ukuran sambal nya yang bisa diterima oleh lidah masing-masing. Menurut saya pribadi hidangan nasi Puyung tidak terlalu istimewa, mungkin brand ini karena dikenal oleh orang Lombok sendiri karena sangat pas untuk porsi sarapan.

Takaran nasi Puyung yang sebenarnya takaran untuk orang sarapan di desa Puyung sebelum masyarakat Punyung berangkat kerja atau ber Aktivitas.

 Nasi Puyung berekspansi ke kota Mataram, di berbagai tempat dan tak terkecuali sekarang bisa Anda temukan di Bangsal, Pelabuhan penyeberangan ke 3 Gili. Mungkin tujuannya untuk jemput bola kali ya ?

Peta Desa Puyung